PUISI LAMPUNG (PEPACCUR)
Dalam adat lampung memiliki sastra lisan yang tak kalah dengan daerah-daerah lain, sastra lisan adat lampung yaitu puisi atau yang biasa disebut dengan pepaccur yang tujuannya untuk memberikan pesan dan nasehat dalam upacara pemberian gelar adat. pepaccur ini dikenal masyarakat lampung yang berdialek o, sedangkan masyarakat lampung yang berdialek a menyebut sebagai pepaccogh.
Suwo pungeu tengadah
(Sambil tangan tengadah)
kilui appun duso
(mohon ampun dosa)
serto selamat badan
(serta mohon keselamatan)
Najin mak dapek kiwah
(Meskipun (hidup) tidak bisa mewah)
Najin mak dapek kiwah
(Meskipun (hidup) tidak bisa mewah)
cukuplah sederhano
(cukuplah sederhana)
asal mak kekurangan
asal mak kekurangan
(asalkan tidak kekurangan)
Baso caluk gham lapah
Baso caluk gham lapah
(pada saat kita melangkah)
dageu dang ghaccak bigo
dageu dang ghaccak bigo
(dagu janganlah terlampau tinggi)
mato ninuk lakkahan
mato ninuk lakkahan
(mata melihat kebawah)
Nyo sai dibo pindah
Nyo sai dibo pindah
(apa yang dibawa pindah)
anjak alam dunio
anjak alam dunio
(dari alam dunia)
selain kain kafan
selain kain kafan
(selain kain kafan)
Hubungan gham di luwah
Hubungan gham di luwah
(hubungan dengan prang luar)
ino perleu dibino
ino perleu dibino
(perlu dibina)
perleu sakai sambayan
perleu sakai sambayan
(perlu tolong menolong)
Najin kak sumang darah
Najin kak sumang darah
(meskipun bukan keluarga)
pagun jugo beguno
pagun jugo beguno
(masih juga ada gunanya)
tetangga kirei kanan
tetangga kirei kanan
(tetangga kiri dan kanan)
Komentar
Posting Komentar